Sabtu, 28 Maret 2009

- titik jenuh -

huwwah. .
mau makan gak mood.
kuliah ngantuk.
mikir males.
nonton bosen.
maen bingung.
tidur terus gendut.
ini bener-bener udah titik jenuh...hohohoho.
rindu rumah udah mulai melanda. . .kangen ketiga krucilku =P

[
ingin berteriak,tapi berbicara saja tak sanggup
]

jadi mellow..hhehe.

Minggu, 22 Maret 2009

*semua makhluk milikNya*

Ini mungkin hal yang biasa terjadi dalam kehidupan


=Kematian=Death=


Tetapi, gak semua orang peduli sama kejadian itu.
Banyak yang membuang-buang waktu untuk bersenang-senang(*gak terkecuali aku).
Huff. Padahal gak sedikit dari mereka yang tau, hidup tuh cuma nyebrang doank.Bentar banget!
Tapi, tetep aja mindset mereka duniawi trus...
(*once more, not except me)

Pagi ini, aku dapet kabar dari teman kalo ayahnya dipanggil Sang Pencipta (bahasanya...).
Aku sedikit nggak percaya sama kabar itu. Langsung aku sms dia,dan ternyata bener.
Satu pernyataan dari dia yang bikin aku terhenyak

"...padahal pas aku pulang kemaren masih baik2 aja.takdir emang g bisa ditebak..."

Pikiranku langsung tertuju pada sebuah rumah nan jauh di sana. Rumah yang hangat, penuh dengan kasih sayang keluarga. Keluarga medium, dengan satu ayah, satu ibu dan empat anak. Ya..that's my family.!
Jadi inget bapak.
Figur yang udah membentuk aku sampe sebesar ini (*bukan membentuk badan loh)
Dari aku kecil yang nggak bisa menghadapi masalah hidup.Sampai sekarang aku yang masih bertahan di balik peliknya masalah kuliah dan hidup (*khususya keuangan,maklum anak kos).
Entah kenapa, kejadian ini bikin aku inget semuanya.
Aku inget diriku sendiri...apa yang aku lakukan selama 19 tahun ini (*lebih satu bulan dua belas hari)


Ahhh....kenapa sampai sekarang aku belum sadar juga....
(*merasa bodoh dan culun).


"death is a way to meet Your God,. . be ready for this momment!"

Kamis, 12 Maret 2009

childhood


Kadang aku ngerasa iri sama anak kecil. Life is looked easy for them!

Jadi dewasa itu memang salah satu proses kehidupan yang akan dilalui oleh semua manusia. Tetapi tetap saja, childhood is pleasant. Aku jadi ingat, cerita-cerita ibu tentang aku. Dia bilang aku suka ngompol, bandel tapi lucu. Mulai dari cara aku berbicara yang terbata-bata mengatakan sesuatu. Tangisan yang bisa membuat telinga sakit. Sampai kebandelanku pernah kabur dari rumah ketika disuruh tidur siang.

Oia, aku dulu juga pernah hampir menjatuhkan vespa bapak ke sungai (waktu aku berumur 3 tahun loh). Dahsyat nggak?!

Sekarang, aku sudah bisa dibilang dewasa, walaupun terkadang sikap dan pikiranku lebih kekanak-kanakan daripada anak kecil.

Yang membuat aku heran, ternyata orang dewasa itu jauh lebih menyebalkan dibanding anak kecil yang paling bandel. Kebanyakan mereka itu terkesan banyak omong dan banyak berpikir. Terkadang juga munafik dan penuh kebohongan. Semakin dewasa, semakin pandai berpikir, semakin pandai juga seseorang untuk berbohong. Ya...nggak terkecuali aku sih!

Apa memang semuanya harus kayak gitu?!

Hidup itu memang susah untuk dimengerti

Rabu, 11 Maret 2009

=cinta yang dangkal=

Beberapa hari yang lalu, aku sempet nonton FTV di salah satu stasiun televisi swasta. Sebenernya ceritanya standard, cuma gitu-gitu doang. Tapi, yang bikin aku tertarik adalah pernyataan salah satu tokoh di film itu. Jadi dia bilang gini
“Gue gak mau terjebak dalam ‘cinta yang dangkal’ !”

Nah, setelah ngedenger kata-kata itu pikiranku udah melayang-layang entah kemana. Memikirkan kata ‘cinta yang dangkal’.
Aneh ya, sebenernya gak penting banget buat dipikirin. Tapi ga tau kenapa, aku pengen mikirin.hehehe.

Just want to ask myself, what’s love exactly?
Apa sih cinta, apa sih sayang.
Kenapa “perasaan kayak gitu” disebut cinta. Kenapa gak conto,cinto,canti...(ngaco).
Kenapa “perasaan kayak gitu” bisa disebut sayang.
Sebenernya aku juga nggak bisa menjelaskan secara detail, bagaimana “perasaan kayak gitu”.
Yang aku tahu, aku cuma bisa merasakannya aja. Hanya merasakan, dan nggak bisa menyebut perasaan itu apa. Cinta lah, sayang lah...yang jelas ya perasaannya kayak gitu.

Okay, balik lagi ke permasalahan ‘cinta yang dangkal’.
Sadar atau nggak sadar, kayaknya sekarang aku makin nggak ngerti deh sebenernya apa yang ada di pikiran banyak orang. Jangankan orang lain, kadang pikiranku sendiri suka nggak sinkron sama apa yang aku mengerti. Tau ah, pusing.
Yang bikin aku nggak ngerti itu, terkadang orang dengan gampangnya bilang cinta tapi mereka sendiri nggak tahu bentuk cinta yang nyata tuh kayak apa. Yaa, kalo setahu aku cinta yang nyata dan abadi itu cinta Tuhan kepada makhluknya. Sekarang, apa alasan seseorang mencintai orang lain. Terkadang aku suka denger
“Gue tuh cinta sama dia, soalnya dia baik.”
Trus kalo orangnya udah gak baik, jadi nggak cinta lagi. Dangkal gak?!
Apa emang semua cinta itu memang dangkal.

Trus, ada lagi. Kasus, banyak orang yang terkesan membuat perasaan tumbuh secara paksa. I mean, instanly. Setelah kenalan, minta nomor kontak, sms, jalan...jadian deh. Trus kalau mereka udah merasa ‘tidak cocok’ putus . Heran, kata ‘tidak cocok’ sering banget dijadikan dalih untuk putus dan cari yang baru..yang cocok katanya. Padahal semua orang tuh ngga ada yang cocok satu sama lain. Yang terpenting NYAMAN. Just it..


But anyway, aku juga nggak ngerti sepenuhnya tentang apa yang aku tulis ini. It’s confusing. Mungkin cuma sebuah ekspresi perasaan aja yang udah diracuni sama FTV.hahahaha.
Gara-gara FTV nih.!